The Big 4 (2022)
Pembahasan Alur Cerita
The Big 4 (2022)
Film The Big 4 (2022) garapan Timo Tjahjanto menggabungkan komedi absurd, aksi brutal, dan drama keluarga yang emosional. Kisahnya berpusat pada dunia pembunuh bayaran profesional, namun di balik kekacauan dan tembak-menembak, film ini menyimpan tragedi keluarga yang menjadi fondasi utama konflik. Alur dimulai dari masa lalu, mengenalkan sekelompok anak-anak yatim yang dibesarkan oleh seorang mentor legendaris bernama Petrus, seorang sosok penuh kedisiplinan yang melatih mereka sebagai pasukan pembasmi kriminal.
Empat murid terbaik Petrus tumbuh menjadi tim pembunuh elit yang dikenal sebagai The Big 4—Topan (Abimana Aryasatya Sutaryo), Pelor (Kristo Immanuel Pattikawa), Jenggo (Satriaddin Maharinga Djongki), dan Alfa (Lutesha Sadhewa). Topan, murid paling berbakat, diperlakukan seperti anak kandung. Dari luar, tim ini terlihat seperti keluarga yang penuh kekonyolan, namun di baliknya tersembunyi ikatan mendalam yang terbentuk dari pertarungan hidup dan mati yang mereka lewati bersama.
Suatu ketika, Petrus menemukan seorang anak kecil bernama Dina (Ni Putu Ayu Putri Marino), putri kandungnya yang ia sembunyikan dari dunia kriminal demi melindunginya. Petrus mulai menjauh dari tindakan kekerasan dan berencana menghentikan semua aktivitas berbahayanya demi hidup damai bersama Dina. Namun rencana itu hancur ketika seorang mantan murid yang berubah jahat, Antonio (Marthino Lio Jokom), mengkhianatinya. Antonio menyerang dalam momen tak terduga dan membunuh Petrus. Topan datang terlambat dan merasa dirinya gagal sebagai putra sekaligus murid terbaik.
Dipenuhi rasa bersalah, Topan memilih meninggalkan dunia pembunuh bayaran dan hidup sederhana di sebuah pulau terpencil sambil menyimpan trauma mendalam. Sementara itu Dina tumbuh dewasa sebagai polisi yang disiplin, cerdas, dan idealis. Ia tidak mengetahui bahwa ayahnya pernah memimpin keluarga pembunuh bayaran terkenal. Ia hanya tahu ayahnya tewas secara misterius, dan penyelidikannya membawanya ke pulau tempat Topan tinggal—tanpa mengetahui bahwa pria itu adalah murid kesayangan ayahnya.
Pertemuan pertama Dina dan Topan penuh ketegangan. Dina menuduh Topan terlibat dalam kematian ayahnya, sementara Topan tidak berani membuka kebenaran karena takut melukai hati Dina. Namun penyelidikan Dina membuat ia semakin dekat dengan rahasia masa lalu yang selama ini disembunyikan Petrus. Saat Dina mulai mempelajari hubungan antara ayahnya dan The Big 4, musuh lama Petrus ikut mengincarnya.
Konflik memuncak ketika Antonio mengetahui Dina mendekati kebenaran. Ia mengirim pasukan pembunuh profesional ke pulau untuk menyingkirkan Dina sekaligus membunuh Topan. Serangan brutal itu memaksa Topan menghentikan masa pensiunnya. Adegan aksi penuh humor dan kekacauan dimulai ketika Topan bertarung sambil terus berusaha melindungi Dina. Keduanya kabur dari pulau setelah penginapan tempat Topan bekerja hancur berantakan akibat serangan itu.
Menyadari keadaan darurat, Topan memanggil kembali ketiga anggota The Big 4 lainnya. Pelor dengan gaya cerobohnya yang mengundang tawa, Jenggo dengan kemampuan sniper yang dramatis, dan Alfa dengan pertarungan tangan kosong yang mematikan. Ketiganya membawa nuansa komedi yang kuat namun dalam situasi serius. Mereka tidak hanya kembali sebagai tim, tetapi sebagai keluarga yang telah lama tercerai. Dina awalnya tidak mempercayai mereka, namun perlahan ia melihat bahwa mereka benar-benar menyayangi ayahnya dan menganggap Petrus sebagai figur ayah.
Saat perjalanan investigasi berlanjut, Dina akhirnya memecahkan teka-teki bahwa ayahnya bukan polisi biasa. Ia guncang, tetapi perlahan memahami bahwa hidup ayahnya penuh dilema moral. Topan mengakui bahwa ia gagal melindungi Petrus pada hari kematiannya, membuat Dina untuk pertama kalinya merasakan empati pada Topan. Hubungan keduanya berubah dari permusuhan menjadi kepercayaan.
Klimaks terjadi ketika Antonio menculik Dina dan menjebaknya di sebuah kompleks benteng tua yang dijaga ketat. Antonio mengungkap kebenciannya: ia merasa Petrus lebih menyayangi Topan daripada dirinya, dan sejak kecil ia merasa selalu menjadi “anak gagal”. Dendam itu ia lampiaskan dengan membunuh Petrus dan berusaha menghancurkan semua yang Petrus cintai, termasuk Dina dan The Big 4.
Pertarungan final berlangsung panjang dan kacau. Pelor dengan aksi bodohnya justru menyelamatkan tim beberapa kali tanpa sengaja. Jenggo menembak sambil bergaya dramatis, Alfa bertarung dengan kecepatan luar biasa, dan Topan memimpin tim menghadapi pasukan Antonio. Dalam duel terakhir, Topan dan Antonio bertarung habis-habisan hingga akhirnya Antonio kalah setelah pertempuran brutal yang penuh emosi.
Setelah semua selesai, Dina akhirnya menerima kenyataan tentang ayahnya dan memutuskan tidak menghukum The Big 4. Ia menyadari bahwa ayahnya mencintai mereka sebagai keluarga. The Big 4 kembali berkumpul dan memutuskan bertahan sebagai keluarga sementara waktu, meski hidup mereka penuh kekacauan dan masalah.
Adegan pasca-kredit menunjukkan bahwa seorang musuh misterius sedang memata-matai mereka dari jauh, menandakan bahwa petualangan The Big 4 belum berakhir dan jalan menuju sekuel sudah dibuka lebar.
Pemeran & Karakter
- Topan (diperankan Abimana Aryasatya Sutaryo) – Pembunuh elit paling berbakat yang pensiun setelah kematian Petrus dan menyimpan trauma mendalam.
- Dina (diperankan Ni Putu Ayu Putri Marino) – Polisi muda idealis yang menyelidiki kematian ayahnya dan menemukan rahasia besar yang tersembunyi dari hidupnya.
- Pelor (diperankan Kristo Immanuel Pattikawa) – Anggota The Big 4 yang ceroboh, kocak, namun sering tak sengaja menyelamatkan keadaan.
- Jenggo (diperankan Satriaddin Maharinga Djongki) – Sniper eksentrik dengan gaya teatrikal yang unik dan humor gelap.
- Alfa (diperankan Lutesha Sadhewa) – Petarung jarak dekat mematikan dengan kepribadian dingin dan kemampuan bela diri luar biasa.
- Antonio (diperankan Marthino Lio Jokom) – Musuh utama yang penuh dendam terhadap Petrus dan The Big 4 karena iri dan benci sejak kecil.

Post a Comment