Gita Cinta dari SMA (2023)
Pembahasan Alur Cerita
Gita Cinta dari SMA (2023)
Film Gita Cinta dari SMA (2023) merupakan remake dari film klasik Indonesia tahun 1979, namun versi terbaru ini menyuguhkan nuansa modern, karakter yang lebih kuat, dan dinamika hubungan remaja yang lebih realistis. Kisahnya berpusat pada dua tokoh utama, Galih dan Ratna, dua pelajar SMA yang awalnya sama sekali tidak saling mengenal, namun takdir dengan perlahan mempertemukan mereka melalui serangkaian kejadian di sekolah. Dari hanya sebatas saling mengamati dari kejauhan, hubungan mereka berkembang menjadi kisah cinta yang lembut namun penuh tantangan yang mencerminkan keresahan remaja zaman sekarang.
Pertemuan pertama mereka terjadi ketika Ratna, siswi pindahan yang datang dari keluarga terpandang, memasuki kelas baru dengan membawa aura tenang dan disiplin yang membuat banyak siswa langsung memperhatikannya. Galih, yang dikenal sebagai siswa teladan namun pendiam dan cenderung menutup diri, secara tidak sengaja terlihat menatap Ratna lebih lama dari yang seharusnya, membuat beberapa teman sekelasnya mulai menggoda. Meski awalnya Ratna tidak terlalu memedulikannya, ada sesuatu dalam sorot mata Galih yang membuatnya mulai memperhatikan pemuda itu secara diam-diam.
Hubungan mereka mulai berjalan ketika guru seni meminta seluruh kelas membuat proyek kelompok. Galih dan Ratna dipasangkan dalam situasi yang sangat canggung, karena keduanya sama-sama tidak pandai membuka percakapan. Namun seiring mereka menghabiskan lebih banyak waktu bersama, Galih memperlihatkan sisi dirinya yang lembut dan pemikir, sementara Ratna menunjukkan bahwa ia jauh dari kesan sombong yang awalnya orang kira. Keduanya mulai berbagi cerita, mimpi, kekhawatiran, hingga pengalaman masa kecil yang membentuk kepribadian mereka.
Momen kedekatan mereka mencapai puncak ketika mereka diam-diam mengunjungi perpustakaan tua sekolah untuk mencari referensi tugas. Di tempat sunyi itu, Galih memperlihatkan minatnya pada musik klasik dan menceritakan bahwa bermain gitar adalah satu-satunya pelarian bagi dirinya dari kehidupan keluarga yang penuh tekanan. Ratna, yang selama ini dibesarkan dengan aturan super ketat, merasa bahwa hanya Galih yang mampu membuatnya merasa seperti dirinya sendiri. Waktu berjalan dan hubungan mereka berkembang dari sekadar rasa penasaran menjadi benih cinta yang tumbuh alami dan hangat.
Namun, tidak semua berjalan mulus. Hubungan mereka menghadapi rintangan besar ketika ayah Ratna, seorang pria tegas dan konservatif, mengetahui kedekatan anaknya dengan Galih. Ia beranggapan bahwa hubungan asmara di usia sekolah hanya akan mengganggu masa depan Ratna. Larangan keras pun diberlakukan: Ratna dilarang bertemu, menelpon, atau bahkan sekadar menerima pesan dari Galih. Situasi menjadi semakin menegangkan ketika Ratna terpaksa menjauhi Galih tanpa memberikan penjelasan apa pun, membuat Galih diliputi kebingungan dan kesedihan yang mendalam.
Galih yang awalnya mencoba menerima kenyataan akhirnya memutuskan untuk memperjuangkan Ratna. Dalam salah satu adegan paling emosional di film, Galih menulis surat panjang yang berisi curahan hati, harapan, dan alasan mengapa ia tidak ingin hubungan itu berakhir begitu saja. Ratna, yang secara diam-diam menerima surat tersebut melalui sahabatnya, menangis saat membacanya karena ia juga merasa hal yang sama: bahwa cinta pertama mereka terlalu berharga untuk dilepaskan begitu saja. Namun tekanan keluarga membuatnya terjebak antara cinta dan kewajiban.
Konflik memuncak ketika ayah Ratna memergoki Ratna yang mencoba membalas surat Galih. Pertengkaran besar terjadi di rumah, membuat Ratna akhirnya berani menyuarakan perasaannya untuk pertama kalinya. Meski begitu, sang ayah tetap memegang teguh pendiriannya. Sementara itu, Galih merasa berada di jalan buntu sampai akhirnya salah satu guru—yang sejak awal memperhatikan bakat Galih dan kedekatannya dengan Ratna—memberinya nasihat agar tidak melawan dengan cara keras, tetapi membuktikan diri melalui prestasi.
Puncak emosi terjadi saat pertunjukan seni sekolah. Galih tampil di atas panggung membawakan lagu untuk Ratna sebagai bentuk harapannya agar mereka tetap saling percaya meskipun dipisahkan keadaan. Ratna yang duduk di antara kerumunan penonton tak mampu menyembunyikan air matanya ketika menyadari betapa besar usaha Galih untuk menyampaikan perasaannya. Adegan ini menjadi titik balik cerita ketika ayah Ratna akhirnya melihat ketulusan Galih dan memahami bahwa cinta remaja tidak selalu berarti hal negatif.
Ending film memperlihatkan momen sederhana namun sangat bermakna: Ratna mendekati Galih setelah acara dan untuk pertama kalinya ia diizinkan berbicara tanpa hambatan. Mereka mengakui bahwa perjalanan mereka masih panjang, namun mereka siap menjalani semuanya bersama. Film ditutup dengan senyum Ratna ketika Galih mengulurkan tangan, menunjukkan bahwa cinta pertama memang tidak mudah, namun justru itulah yang membuatnya begitu berkesan. Versi 2023 memberikan nuansa lebih emosional, lebih intim, dan lebih relevan dengan kehidupan remaja zaman sekarang tanpa menghilangkan esensi klasiknya.
Pemeran & Karakter
- Galih – Siswa teladan yang pendiam dan cenderung tertutup, namun memiliki sisi lembut serta bakat besar dalam musik. Menjadi pusat konflik karena ketulusan cintanya pada Ratna.
- Ratna – Siswi baru yang cerdas, sopan, namun hidup dalam aturan keluarga yang sangat ketat. Dirinya mulai berani melawan batasan ketika bertemu Galih.
- Ayah Ratna – Tokoh otoriter yang melarang hubungan Ratna dan Galih. Konflik utama film banyak dipicu oleh ketakutannya terhadap masa depan putrinya.
- Guru Seni – Pihak yang secara tidak langsung membantu Galih dengan memberikan dukungan moral agar ia tetap memperjuangkan hubungan itu secara dewasa.
- Sahabat Ratna & Galih – Karakter pendukung yang memberikan dinamika remaja, menjadi jembatan komunikasi, dan memperkuat perjalanan emosional para tokoh utama.

Post a Comment